
source: Antaranews.com
Penulis: Redaksi TVRINews
TVRINews, Jakarta
Permainan Tradisional Gasing di Pulau Lombok berhasil mempertahankan eksistensinya sebagai salah satu warisan budaya yang masih relevan di tengah kemajuan zaman. Walaupun, saat ini permainan modern berbasis teknologi terus berkembang pesat.
Salah seorang pengrajin gasing, Muslehudin, warga yang berasal dari desa Bagik Polak, Kecamatan Labuapi mengaku kewalahan memenuhi pesanan para pecinta gasing.
Muslehudin telah menekuni profesi ini sejak Tahun 1981. Awalnya ia membuat gasing dengan cara manual menggunakan parang, namun kini ia memanfaatkan mesin bubut untuk mempercepat proses produksi.
Selain karena kecintaannya pada permainan gasing, usaha ini juga menjadi sumber mata pencaharian utama bagi Muslehudin. Harga Gasing yang dijual tentunya bervariasi dimulai antara Rp25.000 hingga Rp100.000, tergantung dengan kualitas kayu dan permintaan pembeli.
Tercatat dalam sehari, Muslehudin mampu menjual sekitar 20 hingga 30 unit gasing.
Profesi ini terus dijalaninya selama bertahun-tahun dan terbukti bahwa gasing tetap diminati oleh anak-anak maupun orang dewasa di Lombok.
Jenis gasing yang diproduksi Muslehudin bermacam-macam. Mulai dari gasing piringan besi dan timah yang diminati Masyarakat Lombok Timur. Termasuk jenis gasing kipuan dan papan yang populer di Lombok Barat dan Mataram untuk keperluan turnamen.
(Red/Grid)
Editor: Redaktur TVRINews