Penulis: Christhoper Natanael Raja
TVRINews, Bandung
Bandung tidak lepas dari fesyen, tak heran banyak outlet fesyen ternama yang lahir, berkembang, hingga berjaya di sini. Mulai dari baju, celana, riasan, sampai sepatu ada di kota kembang.
Berbicara tentang fesyen, di Kota Bandung sendiri terdapat kawasan yang dicap sebagai surganya sepatu lokal, yaitu Cibaduyut.
Cibaduyut sudah sejak lama dikenal sebagai sentra industri sepatu lokal terbesar sekaligus tertua di Kota Bandung, salah satunya Toko Nirawana, counter Nugraha.
Baca Juga: Keluh Kesah Seniman Legendaris Jelekong
Mona selaku pengelola mengakui memang usahanya berlangsung sejak turun temurun. Berasal dari keluarga yang juga buka usaha, ia pun mengikuti jejak sanak saudaranya untuk membuka toko sepatu/sendal sendiri.
Perjuangan Mona pun sempat pasang surut. Semula pada tahun 2007, ia baru memiliki sepetak lahan untuk tokonya. Seiring berjalannya waktu, lama kelamaan banyak pesanan diterima, toko bisa jadi makin luas.
"Eh, abis itu ada pandemi, pernah sampai sebulan-dua bulan ga buka toko, suami sampe jadi ojol, saya juga ambil sampingan jualan," kata Mona kepada TVRINews.com.
Namun, semua berubah ketika Mona menggeluti dunia maya (online) untuk melanjutkan usahanya. Rezeki pun datang begitu saja, pesanan menjadi terus bertambah sehingga toko yang semula hanya sepetak, kini menjadi delapan petak.
"Awalnya ga tau caranya gimana (aplikasi jualan online). Istilahnya, kita dari kampung, tapi (setelah jualan online) kita bisa masuk marketplace. Ada yang dari PT juga udah langganan, biasanya buat dijual lagi," ujar Mona.
Baca Juga: Awalnya Cuma "Iseng", Kecimpring Bu Ai Warnai Toko Cemilan Bandung
Spresifik pada sandal, ia menjual berbagai jenis sandal, seperti sandal cowo, sandal anak, sandal wanita dari yang murah hingga mahal. Sandal cowo dibuat dari kulit sapi yang diambil lembaran, sementara sandal cewe diambil dari sisa-sisa produksi sepatu. Dengan bermodalkan pensil, pisau, gunting, lem, Toko Nugraha bisa memproduksi satu kodi per harinya.
"Yang menonjol (dibanding) dari (toko) lain, penjualnya cerewet, ramah, murah, makanya sering ke toko jadi balik lagi. Sandal cowo dan cewe murah bisa dijual lagi, kekuatan sandalnya, ada garansi dua bulan biar bisa tahu kualitasnya," tutur Mona.
Kualitas produk dalam negeri terus berkembang tidak kalah dengan hasil impor. Sebagai warga negara yang baik tak ada salahnya bagi kita untuk membeli produk buatan sendiri.
Senada dengan pemerintah yang sedang menggencarkan program Gerakan Bangga Buatan Indonesia (BBI) sejak Mei 2020 hingga April 2021 telah mencapai 6 juta unit peningkatan UMKM on boarding ke ekosistem digital.
Editor: Redaktur TVRINews