Penulis: Muh Imran
TVRINews, Sulsel
Kisah mappetuada atau lamaran seorang gadis asal Kabupaten Gowa, Andi Ruhul Annisa viral dimedia sosial sejak Minggu, 20 Agustus kemarin. Viralnya gadis berusia 25 tahun tersebut karena dipersunting oleh bule asal negara Turki yang diketahui bernama Atakan Mumcular.
Annisa bercerita kisah cintanya bersama Atakan Mumcular seperti kisah cinta orang lain pada umumnya. Kisah cintanya juga tidak berlangsung mulus. Terkadang kata dia, ada permasalahan antar mereka. Akan tetapi, keduanya bisa melaluinya dengan baik.
"Seperti kisa cinta pada umumnya. Tdak selamanya mulus, ada terkadang permasalahan tapi bisa ji kembali baik," jelasnya, Selasa, 22 Agustus 2023.
Anak pertama dari empat bersaudara ini mengaku awalnya dia sering berkumpul dengan teman-temannya. Berselang beberapa waktu, teman-teman Annisa telah menikah. Semenjak itu, Annisa mulai merasa sendiri.
"Kemarin-kemarin saya sering sama teman keluar tapi mereka sudah nikah semua. Jadi merasa ka kayak sendiri," katanya.
Baca juga: Efek El-Nino, Debit Air Baku Berkurang Hingga 30 Persen
Sejak saat itulah dia berkeinginan ingin memiliki teman ngobrol. Karena bosan, dia pun mencoba mendownload aplikasi dating atau kencan.
"Jadi pulang ka kerja mau ka ada teman ngobrol, terus saya shalat dan berdoa minta ka sama Allah. Saya bosan dan saya coba-coba download aplikasi dating," katanya
Dari aplikasi itulah, Annisa dan Atakan berkenalan. Kemudian saling bertukaran kontak WhatsApp. Di WhatsApp, keduanya pun intens chatingan dan video call.
"Dan di situ kenal sama dia (Atakan) Terus dia minta kontak WhatsApp, dan intens chat, vc (video call)," jelasnya.
Selama kurang lebih empat bulan, Annisa dan Atakan Long Distance Relationship (LDR), atau hubungan jarak jauh. Meski demikian, Atakan menunjukkan keseriusannya dengan Annisa. Atakan yang serius langsung datang dan melamar Annisa. Atakan merupakan pria muslim sejak lahir. Ditanyai kapan akan melangsungkan akad dan respsi pernikahan, Annisa masih merahasiakan hal tersebut. Begitu juga dengan mahar atau uang panainya.
Editor: Redaktur TVRINews